Senin, 30 November 2015

Pengertian Resistor

Pengertian Resistor


Pengertian Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri tegangan listrik antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Tak cuma itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan. Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir :
resistor
Bentuk dari resistor sendiri saat ini ada bermacam-macam. Yang paling umum dan sering di temukan di pasaran adalah berbentuk bulat panjang dan terdapat beberapa lingkaran warna pada body resistor. Ada 4 lingkaran yang ada pada body resistor. Lingkaran warna tersebut berfungsi untuk menunjukan nilai hambatan dari resistor. Kode-kode warna pada resistor nantinya akan kami jelaskan pada postingan selanjutnya.

Gambar Pengertian Resistor

Pengertian Resistor
Karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Sementara itu, karakteristik lainnya adalah koefisien suhu, derau listrik (noise) dan induktansi. Resistor juga dapat kita integrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit, bahkan bisa juga menggunakan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain sirkuit itu sendiri, daya resistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan kebutuhan agar rangkaian tidak terbakar.
Demikian penjelasan singkat mengenai Pengertian Resistor, semoga pembahasan artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel manarik lainnya tentang Fungsi Resistor, Jenis-Jenis Resistor dan Kode Warna Resistor.

pengertian AC & DC

Pengertian arus listrik AC dan DC beserta contoh penggunaannya

Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kabel, adanya arus listrik dikarenakan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dalam kehidupan manusia listrik memiliki peran yang sangat penting. Selain digunakan sebagai penerangan listrik juga digunakan sebagai sumber energi untuk tenaga dan hiburan, contohnya saja pemanfaatan energi listrik dalam bidang tenaga adalah motor listrik. Keberadaan listrik yang sangat penting dan fital akhirnya saat ini listrik dikuasai oleh negara melalui perusahaan yang bernama PLN.

Listrik sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu arus listrik AC dan DC. Dalam artikel singkat ini kita akan membahas mengenai apa yang dimaksud dengan arus listrik AC dan DC beserta contoh pemanfaatan keduanya. Untuk memudahkan pembaca artikel ini akan saya bagi menjadi beberapa bagian, yang pertama saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan arus listrik AC dan contoh penggunaannya, kemudian yang kedua saya akan membahas pengertian listrik DC dan contoh penggunaannya.

Pengertian Arus Listrik AC

Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan frekuensi ini terdapat pada rumah anda, kecuali jika anda tidak berlangganan listrik PLN.

Contoh pemanfaatan listrik AC

Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah sebenarnya anda dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda, perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan
listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah anda, biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB (miniature circuit breaker). Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat menggunakan listrik AC, ada sebagian barang yang menggunakan listrik PLN namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya saja Laptop. Laptop menggunakan listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari adaptor yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada charger) tersebut. Jadi saat anda mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN (AC) maka adaptor didalam laptop akan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga sesuai kebutuhan dari laptop anda. Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin cuci, penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi.

Pengertian arus listrik DC

Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.

Contoh pemanfaatan listrik DC

Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat lektronika. Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus DC (contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan untuk keperluan beban elektronika. Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED (Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan beban perangkat elektronika.

perbedaan lampu pijar, lampu neon & lampu LED

Sekarang ada 4 jenis lampu yang umum yang beredar di pasaran, yaitu lampu pijar (incandescent light bulb), lampu pendar (fluorescent lamp), CFL (Compact Fluorescent Lamp) dan lampu semiconductor (LED - Light Emitting Diode). berikut perbedaan dan pengertiannya.
1. Lampu Pijar (Incandescent)pijar
Jenis lampu ini menghasilkan cahaya dengan melewatkan arus listrik pada kawat filament yang terbuat dari bahan Tungsten hingga panas dan berpijar. Filament yang panas itu dicegah dari penguapan (oxydation) dengan menggunakan gas Argon (97%) dan Nitrogen (3%) dalam pelindung kaca tertutup.Gas lain yang digunakan antara lain Krypton, Xenon dan Halogen.
Penggunaan gas Halogen yang mengandung Iodine atau Bromine dapat menghasilkan siklus Halogen yang memungkinan Tungsten yang menguap kembali ke filament. Dengan demikian lampu Halogen dapat lebih panjang umurnya, lebih panas yang akhirnya menghasilkan cahaya lebih terang.
Lampu pijar sangat rendah efisiensinya, 90% daya listrik hilang sebagai panas dan hanya 10% yang berubah menjadi cahaya.
2. Lampu Pendar (Fluorescent)neon

Lebih dikenal dengan sebutan lampu Neon karena Neon merupakan salah satu pilihan gas yang digunakan dalam tabung lampu ini selain gas Argon, Xenon, atau Krypton. Ketika gas tersebut dicampur dengan uap Mercury dan dialiri listrik maka atom-atom Mercury akan bergerak dan menghasilkan cahaya gelombang pendek ultraviolet yang menyebabkan lapisan phospor pada dinding tabung kaca berpendar dan menghasilkan cahaya.
Lampu pendar lebih efisien dibanding lampu pijar karena 22% daya yang masuk dapat diubah menjadi cahaya putih yang terlihat mata.  Selain itu, dibandingkan lampu pijar, lampu pendar memiliki masa hidup yg lebih panjang antara 10-20 kali, luminance (terang) yang lebih rendah, dan panas yang lebih rendah.
Kerugiannya dibanding lampu pijar antara lain adalah perubahan lampu nyala-mati yang sering akan memperpendek umurnya, pencemaran Mercury ke lingkungan jika lampu pecah, menghasilkan sinar Ultra Violet, membutuhkan ballast, cahaya yang berkedip, serta suhu ruang terlalu tinggi atau rendah akan menurunkan efisiensi.
3. CFL (Compact Fluorescent Lamp)  cfl
dikenal dengan lampu hemat energi dibuat agar bisa dipasang langsung di rumah lampu menggantikan posisi lampu pijar. Tetapi dengan jumlah cahaya nampak yang sama, CFL hanya menggunaka energi listrik sepertiga atau seperlima lampu pijar. Harga memang lebih mahal, tetapi  dapat menghemat pembelian sebanyak lima kali karena masa hidupnya yang lebih lama.
4. Lampu LED
Lampu ini menggunakan LED (Light emitting Diode) sebagai sumber cahaya. LED sendiri merupakan potongan material semikonduktor yang diproses sehingga tercipta sambungan bagian positive (kekurangan elektron) dan negative (kelebihan elektron). Ketika diberi tegangan, elektron-elektron itu kemudian berpindah dari yang berlebih ke mengisi yang kekurangan sambil melepaskan energi dalam bentuk cahaya.
Beberapa keuntungan penggunaan lampu LED adalah; lebih efisien atau lebih banyak cahaya yang dihasilkan per daya listrik yang diberikan, waktu transisi mati-hidup yang cepat, masa hidup yang lama dibandingkan lampu pijar maupun lampu pendar, lebih tahan terhadap goncangan-benturan, dan cahaya yang fokus ke arah tertentu tanpa membutuhkan pemantul seperti lampu tipe yang lain.